Kamis, 17 Desember 2009





AN – NASHR








Idzaa jaa-a nashrullaahi wal fat-h


Bila ajaran Allah Al-Quran menurut sunnah Rasul ini, mendatangkan satu kekuatan hidup, yaitu satu kemenangan ( Futuh )    


Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.








Wa ra-aitan naasa yadkhuluuna fii diinillaahi afwaajaa


Sehingga kalian dengan pembuktian Al-Quran menurut sunnah Rasul-NYA, melihat manusia yang adalah mereka masuk kedalam penataan hidup dari ajaran Allah menurut sunnah Rasul-NYA ini menjadi bersifat massal, ialah satu kesadaran golongan jadi bukan kesadaran dan kemantapan pribadi     


Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,








Fa sabbih bi hamdi rabbika was taghfirhu innahuu kaana tawwaabaa


Maka da'wahkanlah menjadi penyanjung hidup dengan ajaran pembimbing kalian menurut sunnah Rasul-NYA, yaitu tuntutlah satu kehidupan yang benar-benar revolusioner ( maghfirah ) menurut-NYA, sesungguhnya DIA dengan Al-Quran menurut sunnah Rasul-NYA adalah Pembina kehidupan tobat tiada tara     

Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya.Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.



Keterangan : 


Futuh : Futuh Mekkah pada tahun 8 Hijriyyah yang membuka kemenangan selanjutnya seperti penaklukan Hunaen dan sekitarnya, Najd, Yaman, Hadral Maut, Bahrain dan Oman hingga seluruh Jazirah 'Arab.


Ayat 2 , Istilah dan penjelasan Al-Fath, hubungkan dengan surat 048 Al-Fath ayat 29















Sedangkan yang dimaksud dengan " Afwaajaa ", adalah bentukan penataan tanpa Rattil / penguasaan Al-Quran, hal ini sebagai lawan dari Iman yang harus menguasai Al-Quran, Sebagaimana dijelaskan oleh surat 042 Asy-Syuraa ayat 52 











Yang dimaksud dengan " Tawwaaba " atau " Tobat " hubungkan dengan surat 005 Al-Maidah Ayat 34 & 74




  



Surat 025 Al-Furqaan ayat 70 – 71